Cara Merawat Kulit Saat Terkena Cacar agar Tidak Berbekas

Spread the love

Penyakit cacar, baik cacar air (varicella) maupun cacar monyet, sering meninggalkan bekas luka di kulit jika tidak dirawat dengan tepat. Bekas cacar bisa mengganggu penampilan dan menurunkan rasa percaya diri, terutama jika muncul di wajah atau area terbuka lainnya. Maka dari itu, perawatan kulit saat terkena cacar harus dilakukan dengan hati-hati dan disiplin agar kulit bisa sembuh sempurna tanpa bekas yang membandel.

1. Jangan Menggaruk atau Memecahkan Lenting Saat Terkena Cacar

Langkah pertama dan paling penting adalah hindari menggaruk lepuhan (lentung) yang muncul di kulit. Saat cacar menyerang, tubuh akan bereaksi dengan membentuk gelembung kecil berisi cairan. Meski terasa gatal, menggaruk atau memecahnya akan memperparah peradangan dan meningkatkan risiko infeksi sekunder.

Infeksi ini bisa membuat luka lebih dalam dan akhirnya meninggalkan bekas hitam, bopeng, atau bahkan jaringan parut permanen. Jika gatal terasa tak tertahankan, gunakan salep antihistamin atau kompres dingin untuk meredakan rasa tidak nyaman.

2. Saat Terkena Cacar  Jaga Kebersihan Kulit dengan Lembut

Menjaga kebersihan kulit yang sedang mengalami cacar sangat penting. Gunakan air hangat dan sabun yang lembut saat mandi. Hindari menggosok kulit dengan handuk kasar atau spons karena dapat memperparah luka.

Setelah mandi, keringkan kulit dengan cara menepuk-nepuk secara perlahan menggunakan handuk bersih dan lembut. Pastikan kulit tetap kering untuk mencegah pertumbuhan bakteri yang dapat menyebabkan infeksi.
Baca juga tentang :Cek Risiko Jantung dari Jari Anda, Ini Langkah-Langkahnya

3. Gunakan Obat Topikal yang Sesuai

Konsultasikan dengan dokter atau apoteker untuk mendapatkan salep atau krim yang bisa membantu mempercepat penyembuhan lepuh cacar. Umumnya, obat yang mengandung zinc oxide, calamine lotion, atau acyclovir topikal dapat digunakan untuk meredakan gatal dan mempercepat pengeringan luka.

Jika luka cacar sudah kering dan mulai mengelupas, kamu juga bisa menggunakan krim pelembap yang mengandung vitamin E atau aloe vera untuk membantu regenerasi kulit dan mencegah terbentuknya bekas luka.

4. Konsumsi Nutrisi yang Mendukung Penyembuhan Kulit

Proses penyembuhan kulit juga sangat dipengaruhi oleh asupan nutrisi yang masuk ke dalam tubuh. Pastikan kamu mengonsumsi makanan yang kaya vitamin C, vitamin E, dan zinc, karena nutrisi ini mendukung produksi kolagen dan mempercepat regenerasi jaringan kulit.

Beberapa contoh makanan yang baik untuk kulit selama pemulihan cacar antara lain: jeruk, brokoli, wortel, kacang-kacangan, ikan, dan sayuran hijau. Selain itu, perbanyak juga minum air putih agar tubuh tetap terhidrasi dan racun dalam tubuh cepat keluar.

5. Lindungi Kulit dari Sinar Matahari

Setelah luka cacar mengering, kulit baru yang terbentuk cenderung sensitif terhadap sinar matahari. Paparan sinar UV secara langsung bisa menyebabkan hiperpigmentasi atau bekas hitam yang sulit hilang.

Gunakan tabir surya (sunscreen) dengan SPF minimal 30 ketika kamu harus keluar rumah, terutama pada bagian kulit yang sebelumnya terkena cacar. Jika memungkinkan, kenakan pakaian pelindung dan topi untuk menghindari kontak langsung dengan matahari.

Penutup

Menghindari bekas cacar memang membutuhkan kesabaran dan kedisiplinan. Namun, dengan perawatan yang tepat, kamu bisa membantu kulit sembuh dengan sempurna tanpa meninggalkan bekas yang mengganggu. Hindari menggaruk, jaga kebersihan kulit, gunakan obat topikal yang sesuai, penuhi nutrisi harian, dan lindungi kulit dari paparan sinar matahari.

Ingat, setiap bekas luka adalah hasil dari proses penyembuhan. Tapi kamu bisa mencegahnya membekas dengan langkah-langkah perawatan yang konsisten. Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan tenaga medis jika gejala cacar memburuk atau luka tampak infeksi. Kulit sehat dan bersih setelah cacar bukan sekadar harapan, tapi bisa kamu wujudkan dengan perawatan yang benar. di kutip dari : halodoc