Varikokel adalah kondisi medis yang ditandai oleh pembesaran pembuluh darah vena di dalam skrotum, yaitu kantung kulit yang menampung testis. Kondisi ini sangat mirip dengan varises yang terjadi pada kaki, hanya saja letaknya berada di sekitar testis. Meski umum terjadi, banyak pria tidak menyadari bahwa mereka mengalaminya, karena sering kali gejalanya muncul perlahan. Dalam artikel ini, kita akan membahas secara lengkap mengenai gejala awal varikokel testis dan bagaimana cara penanganan medis yang tepat.
Mengenali Gejala Awal Varikokel Testis
Gejala varikokel umumnya berkembang secara bertahap. Pada tahap awal, penderita bisa saja tidak merasakan apa-apa. Namun seiring waktu, beberapa tanda akan mulai terlihat atau terasa, antara lain:
-
Rasa tidak nyaman atau nyeri ringan di skrotum
Biasanya nyeri ini bersifat tumpul dan terasa semakin berat setelah berdiri lama atau melakukan aktivitas fisik berat. Rasa sakit bisa hilang saat berbaring. -
Pembengkakan atau benjolan di sekitar testis
Salah satu ciri yang khas dari varikokel adalah adanya pembesaran vena yang bisa diraba seperti “kantong cacing” di bagian atas testis. -
Testis terasa berat
Sebagian pria menggambarkan rasa seperti ada beban di salah satu sisi skrotum, umumnya di sisi kiri. -
Penurunan ukuran testis (atrofi)
Dalam beberapa kasus, testis yang terkena bisa mengecil akibat gangguan aliran darah dan kerusakan jaringan. -
Gangguan kesuburan
Varikokel bisa memengaruhi jumlah dan kualitas sperma, sehingga menjadi salah satu penyebab infertilitas pria.
Gejala ini lebih sering ditemukan di testis kiri karena anatomi pembuluh darah di sisi tersebut membuatnya lebih rentan terhadap peningkatan tekanan vena.
Penyebab dan Faktor Risiko Varikokel Testis
Meski penyebab pasti varikokel belum sepenuhnya dipahami, kondisi ini diduga terjadi karena kegagalan katup pada pembuluh darah vena testis. Katup yang rusak menyebabkan darah mengalir balik dan menumpuk, sehingga pembuluh darah membesar.
Faktor risiko yang dapat meningkatkan kemungkinan pria mengalami varikokel meliputi:
-
Usia muda, terutama antara 15–25 tahun
-
Aktivitas fisik berat atau berdiri terlalu lama
-
Riwayat keluarga dengan masalah vena seperti varises
-
Tekanan intra-abdomen tinggi, akibat sembelit kronis ataupun batuk terus-menerus
Meskipun tidak semua kasus varikokel menyebabkan gangguan serius, kondisi ini tetap perlu diperhatikan agar tidak berkembang menjadi masalah kesuburan atau menyebabkan ketidaknyamanan.
Pemeriksaan dan Diagnosis Varikokel
Jika kamu merasakan gejala seperti di atas, langkah pertama adalah melakukan pemeriksaan ke dokter, khususnya dokter spesialis urologi. Proses diagnosis umumnya meliputi:
-
Pemeriksaan fisik
Dokter akan memeriksa skrotum saat kamu berdiri dan berbaring. Jika pembuluh darah terasa menonjol saat kamu mengejan (Valsalva maneuver), kemungkinan kamu mengalami varikokel. -
USG skrotum (ultrasonografi)
Ini adalah metode pencitraan non-invasif yang digunakan untuk melihat ukuran dan juga aliran darah di vena skrotum secara lebih rinci. -
Analisis sperma
Jika kamu mengalami masalah kesuburan, dokter mungkin akan meminta sampel sperma untuk mengetahui kualitas dan kuantitasnya.
Diagnosis yang tepat akan membantu dokter menentukan tingkat keparahan varikokel, yang diklasifikasikan menjadi tiga derajat: ringan (grade 1), sedang (grade 2), dan berat (grade 3).
Baca Juga : 5 Manfaat Latihan Fisik yang Sayang untuk Dilewatkan
Cara Penanganan Medis Varikokel
Penanganan varikokel bergantung pada tingkat keparahannya serta gejala yang ditimbulkan. Berikut adalah beberapa metode penanganan medis yang umum dilakukan:
-
Pemantauan rutin (watchful waiting)
Jika tidak menimbulkan gejala serius, dokter mungkin hanya menyarankan pemantauan rutin dengan pemeriksaan berkala. -
Obat pereda nyeri
Analgesik seperti ibuprofen atau paracetamol dapat digunakan untuk mengatasi rasa nyeri atau tidak nyaman. -
Penggunaan celana dalam khusus (supportive underwear)
Celana ini dapat membantu untuk menopang skrotum dan mengurangi tekanan vena. -
Operasi (varikokelektomi)
Prosedur ini dilakukan untuk mengikat vena yang terkena agar aliran darah dapat dialihkan ke pembuluh yang sehat. Ini merupakan pilihan yang paling utama untuk penderita dengan gejala berat atau infertilitas. -
Embolisasi varikokel
Prosedur non-bedah yang menggunakan kateter untuk menyumbat vena yang bermasalah dengan bahan khusus. Ini adalah alternatif bagi pasien yang tidak cocok menjalani operasi.
Kesimpulan : Gejala Awal Varikokel Testis
Varikokel testis mungkin tampak seperti masalah ringan, tetapi jika dibiarkan tanpa penanganan dapat berdampak besar terhadap kenyamanan dan kesuburan pria. Mengenali gejala awal, seperti nyeri ringan, benjolan di skrotum, dan rasa berat, sangat penting agar kondisi ini bisa segera ditangani dengan tepat. Jangan ragu untuk memeriksakan diri ke dokter jika mengalami keluhan serupa.